PT. Environeer
031-99858624 (Surabaya), 021-8935060 (Jakarta)

3 Masalah Umum Yang Ditemukan Pada Conveyor dan Pencegahannya


3 Masalah Umum pada Conveyor dan Pencegahannya

Conveyor menjadi salah satu alat untuk memperlancar proses produksi di industri. Jika terjadi permasalahan atau kerusakan pada conveyor tentu akan menghambat jalannya proses produksi tersebut. Lalu, bagaimana cara mencegah terjadinya masalah pada conveyor? Apa penyebab masalah-masalah itu terjadi?

Berikut kami jelaskan tentang 3 masalah umum pada conveyor dan pencegahannya.

Roller Selip

    Roller selip adalah keadaan ketika belt tidak bergerak sesuai perputaran roller penggerak. Permasalahan ini dapat terjadi akibat dua hal:
  • Belt terlalu kendor
  • Gesekan antara belt dan rangka

Belt terlalu kendor adalah salah satu faktor yang membuat roller selip. Belt yang terlalu kendor mengakibatkan hilangnya gaya gesek antara belt dan roller penggerak. Hal ini mengakibatkan belt tidak ikut bergerak ketika roller berputar. Cegah masalah ini dengan cara melakukan pengecekan dan re-tensioning agar belt tetap dalam tingkat ketegangan yang direkomendasikan oleh supplier belt.

Gesekan antara belt dan rangka dapat terjadi jika barang yang diletakkan di atas belt terlalu berat sehingga belt melengkung ke bawah dan mengenai permukaan rangka. Hal ini tidak akan menyebabkan roller slip jika berat barang tersebut masih dapat ditarik oleh motor penggerak. Hanya jika berat barang melebihi berat yang dapat ditarik oleh motor, barulah roller mengalami selip. Hal ini juga dapat menyebabkan motor terlalu panas jika terus dilakukan.

Conveyor Berbunyi atau Berdecit

    Permasalahan ini terjadi dengan ditandai adanya suara berdecit pada salah satu bagian conveyor. Ada tiga hal yang dapat menyebabkan permasalahan ini terjadi, antara lain:
  • Posisi shaft tidak sejajar
  • Bearing aus atau rusak
  • Motor terlalu panas

Posisi shaft tidak sejajar dapat terjadi karena kesalahan pemasangan shaft roller atau kesalahan saat instalasi. Shaft yang tidak sejajar atau miring, dapat menyebabkan gesekan antara permukaan shaft dengan permukaan bagian conveyor lainnya sehingga menyebabkan bunyi decitan. Aksi pencegahan yang dilakukan adalah dengan cara mengecek posisi shaft roller di akhir proses pemeliharaan belt atau apapun yang berhubungan dengan shaft roller tersebut. Hal ini dilakukan agar setelah proses re-tensioning belt, shaft roller tetap di tempatnya dan tidak bergeser.

Bearing aus atau rusak dapat terjadi karena bearing tersebut sudah lama bekerja atau karena ada ketidaksejajaran dalam shaft yang dipasang ke bearing tersebut. Kerusakan pada bearing biasanya terdapat pada bola bearing yang retak atau pecah dan bunyi yang terdengar adalah dari pecahan tersebut.

Motor terlalu panas juga dapat menyebabkan bunyi dari motor itu. Keadaan motor terlalu panas adalah jika suhu motor tersebut lebih dari 80°C. Motor conveyor biasanya memiliki batas berat barang yang dapat digerakkan melalui belt dan jika berat tersebut melebihi batas maksimum motor, motor akan bekerja jauh lebih keras dan menyebabkan suhu motor meningkat. Untuk mencegah motor terlalu panas, cukup dengan memperlakukan motor conveyor sebagaimana mestinya, dan selalu cek umur dari motor tersebut.

Belt Conveyor Sobek

Poin penting untuk menghindari belt conveyor sobek adalah dengan memilih material belt yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pengguna conveyor masih sering salah memilih material belt karena kurangnya edukasi dan rekomendasi dari pembuat conveyor. Sangatlah penting untuk memilih supplier conveyor yang memberikan bukan hanya produk yang terbaik tapi juga pelayanan yang lebih baik.

    Selain itu, terdapat tiga hal lain yang dapat menyebabkan belt conveyor sobek diantaranya:
  • Sambungan belt miring
  • Kebersihan area belt

Sambungan belt miring dapat mengakibatkan kerusakan dikit demi sedikit pada bagian belt dan pada akhirnya belt tersebut akan sobek. Sambungan yang tidak rapi juga tentunya menyebabkan belt itu sobek sehingga tidak dapat terpakai. Pencegahan untuk masalah ini adalah dengan memilih secara hati-hati supplier belt yang dipakai.

Kebersihan area belt juga merupakan salah satu faktor penyebab sobeknya belt. Kebersihan belt di sini bukan hanya dari debu atau kotoran-kotoran pada umumnya, tapi juga bersih dari benda-benda yang tidak seharusnya di area belt conveyor. Jika terdapat benda tajam atau benda keras yang menyangkut di daerah roller atau di bawah belt, maka besar kemungkinan belt tersebut akan bergesekan secara konstan dengan benda tersebut dan akhirnya sobek.

Produk Premium dari Connect Automation

Connect Automation menyediakan hanya conveyor kualitas terbaik di Indonesia. Pelayanan kami akan memberikan Anda pengalaman yang menakjubkan melalui tim sales Connect Automation yang memiliki pengetahuan luas akan desain conveyor dan telah berpengalaman sejak 2006 dalam menyediakan conveyor bagi industri-industri.

Desain standar conveyor kami dapat dikonfigurasikan dengan bermacam-macam spesifikasi sehingga kebutuhan Anda akan terpenuhi, dan jika kebutuhan Anda belum terpenuhi atau Anda masih ragu dengan desain standar kami, maka Anda juga dapat berdiskusi lebih lanjut dengan tim sales kami dapat memberikan produk yang Anda butuhkan dan tentunya dengan kualitas terbaik yang Anda bisa dapatkan di Indonesia.