PT. Environeer
031-99858624 (Surabaya), 021-8935060 (Jakarta)

MINTA ESTIMASI GRATIS!

Layanan :

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

Standar BPOM untuk Fasilitas Produksi dan Proses Manufaktur


Standar BPOM untuk Fasilitas Produksi dan Proses Manufaktur

Tahukah Anda bahwa setiap fasilitas produksi makanan dan kosmetik harus memenuhi standar ketat BPOM untuk bisa beredar di pasaran? Dalam industri makanan, obat, dan kosmetik, kepatuhan terhadap standar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menjadi fondasi utama untuk memastikan keamanan dan mutu produk. Artikel ini akan membahas secara komprehensif standar fasilitas produksi dan proses manufaktur menurut BPOM yang wajib dipenuhi oleh pelaku industri.

1. Pemisahan Area Produksi dan Proses

BPOM mewajibkan pemisahan yang jelas antara area produksi dan proses untuk mencegah kontaminasi silang. Area produksi harus memiliki fungsi spesifik seperti penerimaan bahan, proses, pengemasan, dan penyimpanan produk, sementara area proses harus dirancang agar alur kerja tidak tumpang tindih dan memudahkan pembersihan serta perawatan peralatan.

2. Persyaratan Sanitasi dan Kebersihan

Kebersihan fasilitas sangat krusial dalam menjaga mutu produk. Oleh karena itu, BPOM menetapkan bahwa lantai, dinding, dan langit-langit harus memiliki permukaan yang halus, bebas dari retakan, dan mudah dibersihkan. Selain itu, instalasi pipa harus dirancang sedemikian rupa agar tidak menjadi tempat penumpukan kotoran. Sistem drainase wajib efisien dan mencegah terjadinya aliran balik, sementara ventilasi harus cukup memadai untuk menjaga suhu dan kelembapan ruangan tetap stabil. Di sisi lain, pencahayaan di area kerja juga harus optimal, terutama pada titik-titik yang membutuhkan pengawasan visual intensif.

3. Persyaratan Personel dan Pelatihan

Personel yang terlibat dalam proses produksi wajib memiliki pelatihan memadai mengenai prosedur operasional dan kebersihan. Mereka harus mengenakan pakaian pelindung yang sesuai dengan standar sanitasi area kerja. Di area produksi, kegiatan seperti makan, minum, dan merokok dilarang keras untuk mencegah kontaminasi. Selain itu, kontak langsung antara tangan dan produk terbuka harus dihindari, dan fasilitas cuci tangan harus tersedia serta digunakan secara rutin oleh setiap personel.

4. Sistem Conveyor dalam Produksi

Sistem conveyor dalam fasilitas produksi harus dirancang untuk menjamin keamanan dan efisiensi alur kerja. Desainnya harus mampu mencegah kontaminasi terhadap produk, menggunakan bahan yang tidak bereaksi dengan produk, serta mudah dibersihkan dan tidak menyimpan kotoran. Selain itu, conveyor perlu dilengkapi dengan sistem pengaman guna mencegah kecelakaan kerja. Dalam pengoperasiannya, conveyor harus diperiksa secara rutin untuk memastikan kondisinya tetap optimal. Perawatan berkala harus dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, dan setiap kerusakan harus segera diperbaiki serta dicatat sebagai bagian dari dokumentasi produksi.

5. Area Pengujian dan Laboratorium

Laboratorium pengujian harus terletak terpisah dari area produksi utama untuk menghindari potensi kontaminasi silang. Ruang laboratorium juga harus cukup luas untuk mencegah tumpang tindih aktivitas dan dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan yang aman dan sesuai untuk sampel serta bahan kimia. Tak kalah penting, sistem ventilasi yang memadai harus disediakan guna memastikan sirkulasi udara yang baik dan mencegah akumulasi uap berbahaya.

6. Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung di lingkungan produksi harus dirancang untuk menunjang kegiatan utama tanpa mengganggu kualitas produk. Ruang ganti dan kamar mandi harus terpisah dari area produksi, sedangkan toilet tidak boleh memiliki akses langsung ke ruang penyimpanan atau produksi untuk mencegah potensi kontaminasi mikrobiologis dari area sanitasi.. Penyimpanan untuk peralatan dan suku cadang harus tertata rapi dan terorganisir, serta area pemeliharaan peralatan sebaiknya ditempatkan secara terpisah dari proses produksi utama.

7. Dokumentasi dan Rekaman

Seluruh aktivitas produksi harus dicatat dan didokumentasikan dengan rapi untuk menjamin traceability dan kepatuhan terhadap standar. Setiap batch produksi perlu memiliki catatan lengkap yang mencakup seluruh tahapan proses. Dokumen-dokumen ini harus mudah diakses dan disimpan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Audit internal juga harus dilaksanakan secara rutin untuk memastikan bahwa seluruh prosedur dan dokumentasi berjalan sesuai ketentuan BPOM.

Dengan mengikuti standar BPOM ini, industri tidak hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga membangun kepercayaan konsumen melalui jaminan mutu dan keamanan produk. Kepatuhan terhadap regulasi adalah langkah awal menuju keberhasilan jangka panjang dalam bisnis yang kompetitif.

Sebagai penyedia solusi otomasi industri, Connect Automation siap membantu pelaku industri dalam memenuhi standar BPOM melalui penyediaan sistem conveyor yang higienis, peralatan produksi yang efisien, serta desain fasilitas pendukung yang sesuai regulasi. Dengan pengalaman di sektor manufaktur dan fokus pada peningkatan efisiensi serta kepatuhan, Connect Automation menjadi mitra andal untuk mendukung operasional yang aman dan berkualitas.

Tentang Kami
Connect Automation mengkhususkan diri dalam menyediakan solusi otomatisasi, termasuk sistem konveyor, untuk meningkatkan efisiensi di berbagai industri. Perusahaan ini menawarkan teknologi canggih untuk membantu organisasi mengotomatisasi tugas dan mengoptimalkan alur kerja. Connect Automation membantu bisnis mengurangi usaha manual, meningkatkan produktivitas, dan mencapai hasil yang lebih baik. Dengan pendekatan yang berfokus pada pelanggan, perusahaan merancang solusi yang disesuaikan untuk memastikan transisi otomatisasi yang lancar dan efektif untuk kesuksesan jangka panjang.
Kantor Cikarang
Kawasan Industri Jababeka Tahap 1, Jl. Jababeka II D Blok C14L Cikarang, Indonesia (17530)
(021) 893 5060 Google Map
Kantor Surabaya
Rungkut Industri III, No. 37, Rungkut Menanggal, Kec. Gn. Anyar Surabaya, Indonesia (60293)
(031) 9985 8624 Google Map